[caption id="attachment_2990" align="aligncenter" width="640"]
Siswa MTs Al-Muhtariyah Bandung Barat mempresentasikan inovasi pembelajaran IPA di madrasahnya. (Foto: USAID)[/caption]
JAKARTA, PENDIDIKANISLAM.ID - Kementerian Agama menggelar Konferensi Praktik Terbaik Program Kerja Sama Peningkatan Mutu Madrasah. Sejumlah inovasi pembelajaran ditampilkan pada event yang bertujuan memberikan inspirasi kepada para pemangku kepentingan di tingkat Kanwil Kemenag Provinsi, Pengawas, dan pengurus Kelompok Kerja Madrasah (KKM) dalam pengembangan pendidikan.
Ada tiga inovasi praktik terbaik yang dipresentasikan dalam kesempatan ini. Pertama, demonstrasi percobaan pembelajaran IPA terkait pengaruh penutupan tanah dengan tumbuhan terhadap volume air yang dikeluarkan oleh tiga siswa MTs Al-Mukhtariyah Bandung Barat.
"Bencana banjir yang sering terjadi di Bandung Barat membuat kami tertarik melakukan percobaan ini. Hipotesis kami adalah tanah yang ditumbuhi tanaman dapat menyerap air dan mencegah terjadinya erosi tanah," kata Zulfikar Eka, salah seorang siswa dalam presentasinya, Kamis (01/12) lalu.
Menurutnya, penelitian dilakukan dengan memanfaatkan tiga botol air minum kemasan ukuran 600 ml yang diberi label A, B, dan C. Bagian tengah botol dibuat lubang berbentuk persegi dengan uukuran 512 cm. Masing-masing botol diisi 500 gr tanah dengan kondisi tutup botol terbuka, namun diberi wadah penampung air.
Botol A hanya diberi tanah tanpa ada tanaman, botol B diberi sedikit tanaman, dan botol C diberi tanaman yang rimbun. Pada botol A, mereka juga memasang alat pendeteksi banjir yang dibuat pada saat pelajaran IPA Fisika.
Setiap botol kemudian disiram air sebanyak 600ml secara bersamaan. Hasilnya, botol C yang diberi tanaman rimbun, mengeluarkan air sebanyak 530 ml, sedangkan botol A dan B tetap mengeluarkan 600 ml air. Air yang dikeluarkan botol C warnanya juga lebih jernih dibanding botol A dan B yang sangat keruh. Botol A juga tampak lebih cepat mengeluarkan air sehingga memenuhi wadah penampung air dan membunyikan alarm alat pendeteksi banjir ketika air mencapai batas tertentu.
"Tanah yang ditumbuhi tanaman rimbun ternyata dapat menyerap air lebih baik dan mencegah terjadinya erosi. Sementara tanah yang tidak ada tanaman maupun hanya sedikit tanaman, volume air yang dikeluarkan sama dengan air yang masuk ke tanah dan tanahnya juga terbawa air sehingga menyebabkan erosi," papar Hilmi Azmi salah satu tim MTs Al Muhtariyah.
"Percobaan ini membuktikan bahwa kita semua harus menjaga kelestarian hutan dan melakukan reboisasi pada tanah-tanah yang gundul agar penyerapan air menjadi lebih baik dan mencegah terjadinya erosi atau tanah longsor," tambahnya disambut tepuk tangan peserta yang hadir.
MTs Al-Mukhtariyah merupakan salah satu madrasah mitra program USAID PRIORITAS, hasil kerja sama Direktorat Pendidikan Madrasah dengan USAID. Selain USAID PRIORITAS, kerjasama dalam rangka peningkatan mutu pendidikan madrasah ini juga berbentuk program Kemitraan Pendidikan Australia-Indonesia (DFAT), Lesson Study (JICA), Peace Corps, dan English Teaching Assistanship (AMINEF).
Dalam USAID PRIORITAS, para guru, kepala madrasah, dan komite madrasah dilatih dan didampingi dalam menerapkan pembelajaran aktif yang mendorong siswa belajar menggunakan kemampun berpikir tingkat tinggi, mengembangkan budaya baca, dan manajemen berbasis sekolah.
"Dampaknya, madrasah kami sekarang menjadi madrasah favorit. Tahun 2016 jumlah siswa kami sudah mencapai lebih dari 1500 siswa. Pada lomba Biologi dan Fisika tahun 2015 di tingkat kabupaten, kami juga berhasil meraih juara pertama. Bahkan pada lomba IPA SMP dan MTs di tingkat provinsi tahun 2014, kami berhasil meraih juara pertama," kata Wakil Kepala MTs Al-Muktariyah Ruba Nurzaman yang mendampingi para siswanya pada acara tersebut.
Inovasi lainnya dipamerkan oleh ASN Kankemenag Pasuruan yang berhasil mengembangkan praktik lesson study melalui pemberdayaan KKM. Meski sudah tidak mendapatkan bantuan dari program JICA, program lesson study kelompok kerja madrasah tetap berjalan.
Sedangkan inovasi ketiga adalah praktik implementasi program Aflatoen yang dipresentasikan Aflatoen Indonesia. Program ini konsen soal pendidikan sosial dan finansial. Saat ini, ketika sudah tidak mendapatkan proyek dan dukungan APBN, modul-modul Aflatoen terus dikembangkan di madrasah.
Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan, praktik terbaik ini sengaja dipresentasikan agar para pemangku kepentingan madrasah dapat memahami dan mendiseminasikan secara massif di daerah masing-masing, baik menggunakan skema pembiayaan APBN atau lainnya.
"Saya berharap praktik yang baik dari program kerjasama peningkatan mutu madrasah yang difasilitasi oleh berbagai lembaga donor dapat terus kita rawat dan diseminasi kepada madrasah-madrasah lainnya. Bahkan dalam waktu dekat Ditjen Pendidikan Islam akan menjalin kerjasama dengan Finlandia dalam rangka peningkatan mutu pendidikan Islam," tegas Kamaruddin Amin.
Kepala Seksi Bidang Kerja Sama Kelembagaan Ditpenmad Abdullah Faqih mengatakan, banyak praktik baik yang telah dikembangkan madrasah melalui beragam program. Sayang, banyak di antaranya kemudian ikut mati seiring dengan berhentinya program. Melalui konferensi ini, Kemenag mendorong praktik-praktik yang baik dari USAID PRIORITAS dapat disebarluaskan ke lebih banyak madrasah.
Menurutnya, sejak tahun 2012, USAID PRIORITAS sudah melatih dan mendampingi 290 madrasah mitra, dan lebih dari 3.000 madrasah sudah melakukan diseminasi pelatihan. Tetapi, masih ada sekitar 12.000 madrasah yang belum mendiseminasikan pelatihan USAID PRIORITAS.
"Kita sudah memiliki banyak contoh praktik-praktik baik di madrasah mitra USAID PRIORITAS. Untuk itu kami mendorong Kemenag di provinsi dapat memanfaatkan fasilitator-fasilitator pelatihan USAID PRIORITAS saat melaksanakan pelatihan di daerah masing-masing," katanya.
Pengawas Kemenag Provinsi DKI Jakarta Sastro Jago Harjono mengaku tertarik dengan inovasi yang dipresentasikan. Dia mengatakan, madrasah di Jakarta juga perlu mendapat pelatihan USAID PRIORITAS. "Praktik pembelajaran yang baik ini perlu disebarluaskan ke para guru madrasah di Jakarta. Kami berharap USAID PRIORITAS bisa melatih dan mendampingi madrasah-madrasah di Jakarta," tukasnya.
Sumber: Portal Kementerian Agama[Red: Fathoni Ahmad]