Negeri ini memiliki lembaga pendidikan dengan sejarah panjang. Berabad telah dilewati, banyak peristiwa dihadapi, dari perubahan ke perubahan-pun telah dijalani. Lembaga pendidikan itu berciri khas keagamaan, tapi di sisi lain juga lekat dengan lokalitas dengan beragam tradisi dan budaya. Ia selalu berdialog dengan keadaan dan telah menjadi bagian dari peradaban dunia. Ia adalah “Pondok Pesantren” nama popular lembaga pendidikan yang dimaksud.
Pondok Pesantren menjadikan adagium “Melestarikan tradisi yang baik dan mengambil kebaruan yang lebih baik”, sebagai metode untuk terus hidup, berkembang dan bermanfaat. Maka tidak aneh, jika dalam perjalanannya, pesantren, dari satu sisi kuat dengan tradisi, tapi di sisi lain terus berinovasi. Tak aneh pula, jika pesantren tampak terlihat melingkupi banyak lini kehidupan, dari keagamaaan hingga kesenian, dari kemasyarakatan hingga berbangsa.
Synopsis:
Indonesia is endowed with an educational institution that has a long history. That institution has been through centuries of experiences, undergone a lot of happenings, transitioning from change to change. It has a religious characteristic, while at the same time is embracing locality, traditions, and cultures. It is constantly in dialogue with current situation and has become part of the world civilization. The institution is popularly known as “Pesantren.”
Pesantren’s motto is “to preserve good old traditions and embrace better new traditions” which keeps it evolving and giving to society. Hence, it is no wonder that throughout the history Pesantren has always been strong in keeping traditions while also constantly innovating. It is also understandable that pesantren has always been present in many aspects of life, from religion to art, from social life to the nation’s affairs.
---------------------------------------------
(Documentary / Bahasa Indonesia with English Subtitle / 37 Minutes)
Presented by:
Indonesian Ministry of Religious Affairs, Rekam Docs and 1926
Directed and edited by:
Yuda Kurniawan
Produced by:
Muhtaddin A.R, Hamzah Sahal, Yuda Kurniawan.
Research:
Hamzah Sahal
Scriptwriter:
Hamzah Sahal, Yuda Kurniawan.
Cinematographer:
Ivan Anwal Pane, Yuda Kurniawan
Transcript:
Aflah Ahmed.
English subtitle:
Lintang Aulia Yudhityasari, Shohib Masykur
Music by:
Ahmad Fahmy Alatas
Drawing illustrator:
Budi Santoso, Agus Suherman
Colourist:
Taufik Arifianto.
Sound Mixing:
Arif Kurnia.
Production and offline editing support by: Rekam Docs
Online post facilities by: Saga Pictures
Sound post studio support by: bitRate Sound Post
For more information about Screening and Discussion,
please contact us:
hamzahsahal@gmail.com
rekam.docs@yahoo.com
No comments:
Post a Comment