Thursday, September 22, 2016

Menengok “Kurikulum Kepondokan” di SMPN 3 Peterongan Jombang

SMP Negeri 3 Peterongan terletak di sisi bagian timur pondok pesantren Darul Ulum, bersebelahan dengan Asrama Bilqis-Sulaiman dan Asrama Pondok Tinggi Darul Ulum. Di sebelah timurnya terdapat gedung Islamic Centre dan di sebelah utara terdapat stasiun kereta api. Lokasi SMPN 3 Peterongan Jombang cukup strategis dan dapat dijangkau dengan mudah karena terletak tidak jauh dari jalan raya propinsi.

Salah satu ciri khas SMPN ini adalah “kurikulum kepondokan” yang merupakan pengembangan dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI). Materi disusun sendiri oleh Tim Pengembang Kurikulum Majelis Pondok Pesantren Darul Ulum beserta tim pengembang kurikulum sekolah. Mata pelajarannya mengacu kepada standar kompetensi baku dari BSNP dengan pengembangan indikator dan pelaksanaan di lapangan sesuai dengan visi dan misi SMP Negeri 3 Peterongan. Termasuk dalam kategori ini adalah mata pelajaran PAI.

Mata pelajaran PAI yang sesuai standar BSNP diperkaya dengan muatan kurikulum kepondokan sehingga tampak seperti struktur kurikulum yang ada di Madrasah Tsanawiyah. Bedanya, kata Yusuf Suharto, seorang guru PAI di sekolah ini, materi yang diajarkan tidak mengacu pada Kementerian Agama, tetapi lebih kepada khazanah kitab kuning yang dajarkan di pesantren. “Misalnya untuk aqidah kita memakai kitab Aqidatul Awwam dan fikih kita memakai kitab Taqrib,” katanya.

Selain itu, mata pelajaran PAI yang sesuai standar BSNP, juga dikembangkan menjadi beberapa macam aspek, yakni fiqh, aqidah/akhlak, nahwu shorof, Bimbingan Membaca Kitab, SKI/Aswaja, tafsir, hadits, Baca Tulis Al-Qur’an. kurikulum-kepondokan-di-smpn-3-peterongan

Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Karyono mengatakan, sekolah yang dipimpinnya memadukan antara kurikulum nasional dan kurikulum kepesantrenan. “Ini ciri khas kami, yakni mencetak para siswa yang unggul dan berkarakter,” katanya.

Menurutnya, karakter ini mengacu pada nilai-nilai utama pesantren, antara lain adalah tawadlu (rendah hati). Jadi siswa tak hanya unggul dalam bidang akademik, tapi juga berkarakter, berakhlak mulia. “Internalisasi pendidikan karakter pada peserta didik tercantum dalam visi pondok Darul Ulum yang mengacu pada Al-Qur’an surat Ali Imron ayat 18,” tambahnya.

Separated Curriculum

Pengorganisasian kurikulum PAI di SMPN 3 Peterongan menggunakan model separated curriculum, di mana selain pelajaran PAI yang sesuai kurikulum BSNP masih ada lagi mata pelajaran yang lainnya sebagaimana di atas. Sejak tahun pelajaran 2012-2013 sudah dicanangkan bahwa mata pelajaran PAI terdiri dari PAI muatan nasional (2 jam pelajaran), Fiqh (2 jam pelajaran) dan 1 jam pelajaran Akhlaq (untuk kelas VII, sedangkan kelas VIII 1 jam pelajaran Aqidah, Kelas IX 1 jam pelajaran SKI/Aswaja).

Dengan demikian mata pelajaran PAI menjadi 5 jam pelajaran, sementara untuk kurikulum PAI yang dikembangkan (BTA, BMK, Tafsir, Hadith, Nahwu Shorof) selama 6 jam pelajaran. Dengan demikian jam pelajaran PAI secara keseluruhan adalah 11 jam pelajaran perminggu.

Selain mata pelajara PAI yang terintegrasi dalam kurikulum, para siswa yang juga sekaligus santri ini dibimbing langsung untuk menjalankan berbagai ritual sebelum jam sekolah. Pelaksanaan pendidikan agama di SMP Negeri 3 Peterongan dimulai pada pukul 06.45 – 07.15 WIB dengan istilah aplikasi keagamaan. Sedangkan kurikulum kepondokan dimasukkan ke dalam jadwal pelajaran yang dipadu dengan kurikulum nasional mulai jam 07.15 – 16.00 WIB.

Materi yang diterapkan dalam aplikasi keagamaan ditekankan pada kemampuan membaca Al-Qur’an berikut tajwidnya. Jadwal dirancang dengan sangat rapi. Selama enam semester pada kelas VII, VIII dan IX ditargetkan semua siswa telah menghatamkan 30 juz dengan sempurnya. Tidak cukup di situ, para siswa juga dibekali dengan tafsir Al-Qur’an serta diperkaya dengan materi hadits.

Ada pemandangan yang sangat menyejukkan. Setiap pagi mulai jam 06.45 – 07.00 WIB para siswa mengikuti shalat dhuha di Musholla SMP Negeri 3 Peterongan. Para siswa didampingi bapak atau ibu guru pembimbing yang sekaligus menjadi imam shalat dhuha. Jadwal pembimbing telah disusun rapi. Program ini bertujuan untuk melatih siswa supaya biasa istiqomah melaksanakan shalat dhuha setiap hari. Di samping itu program ini juga bertujuan melatih siswa menyampaikan dakwah karena setelah shalat dhuha siswa dilatih untuk menyampaikan dakwah tujuh menit (kultum).

Setiap bulan sekali pada hari Sabtu pada pukul 06.45 – 07.15 para siswa mengikuti istighotsah yang bertempat di Islamic Center SMPN 3 Peterongan Darul ‘Ulum. Program ini bertujuan untuk  memberikan bekal kerohanian kepada siswa; memberikan siraman rohani kepada siswa terutama dalam hal akhlakul karimah; dan mempersiapkan siswa untuk menguasai ketrampilan bermasyarakat sehingga siap menjadi pemimpin dalam masyarakat. [A. Khoirul Anam]

No comments:

Post a Comment