SEMARANG, PENDIDIKANISLAM.ID - Fiana Yuli Nurafid, Ivan Muhana, Khoirul Anam, dan Izza Shofia M kelas VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma'arif, Keji, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, hebohkan para juri dan peserta Lomba Karya Ilmiah Siswa Madrasah di Semarang baru-baru ini (3/2/16)
Kehebohan ini dikarenakan mereka telah menemukan formula bahwa minyak jelantah (minyak goreng bekas pakai) menjadi sabun. Sebagaiamana dialami diseluruh rumah tangga, jelantah bagi sebagian besar masyarakat merupakan limbah yang harus dibuang namun di tangan murid-murid madrasah ini menjadi sangat bermanfaat.
"Karena ibu saya sering membuang minyak jelantah yang akan menjadi limbah. Kami berinisiatif membuat sabun padat," kata Fiana Yuli Nurafid, siswa kelas VI MI Ma'arif Keji.
Pembuatan sabun dimulai dari proses penyaringan minyak jelantah untuk memisahkan minyak dari residu. Kemudian, soda api ditumbuk hingga halus, lalu dicampur dengan air.
Minyak jelantah yang sudah bersih dan larutan soda api ini kemudian dicampur. Setelah bahan-bahan ini menyatu, pewarna dan parfum ditambahkan agar lebih menarik dan harum.
"Reaksi kimia antara lemak dalam minyak dan sifat basa dari soda api inilah yang kemudian menjadi sabun padat," terang Fiana mewakili teman-temnnya dihadapan para juri.
Lomba yang digelar oleh Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) dan Kelompok Kerja Guru Madrasah Ibtidaiyah (KKG-MI) Ma’arif se-Kabupaten Semarang ini bertujuan meningkatkan daya nalar, jiwa kritis, dan menumbuhkan minat riset ilmu pengetahuan sejak dini pada generasi muda.
“Dengan berbagai prestasi tersebut, madrasah semakin menjadi primadona dan pilihan utama dalam pendidikan,” kata Kamaruddin Amin, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama pada kesempatan lain.
[tps_title] Bimbingan dan Peran Aktif Guru Mendorong Kreatifitas Anak[/tps_title]
Kreativitas para siswa ini tidak terlepas dari bimbingan para guru yang mendorong mereka untuk berkreasi dan berinovasi.
Ida Ubaidah Wijayanti, salah satu guru pendamping MI Ma’arif Keji, mengatakan, karya ilmiah pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun padat ini memang muncul dari gagasan siswa.
"Mereka melakukan penelitian sendiri yang setiap hari diobservasi. Kami selaku guru pembimbing mencari informasi, sepertibrowsing (internet), bagaimana memanfaatkan minyak," kata Ida.
Selain pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun padat, dalam Lomba Kisma ini juga ditampilkan 13 karya ilmiah lainnya karya para murid 11 madrasah di Kabupaten Semarang.
Karya-karya itu antara lain pembuatan media tanam hidrogel dari popok bekas yang ditampilkan siswa MI Miftahul Huda Sumberejo Pabelan.
Sementara itu, para murid MI Al Mustajab Wahyurejo, Pringapus, memanfaatkan biji karet menjadi bahan baku pembuatan tempe.
MI Kalisidi 02 Ungaran Barat tampil dengan kreasi yang memanfaatkan komponen lampu bekas sebagai komponencharger ponsel melalui aki, sedangkan siswa MI Ma'arif Wonokasihan Jambu menampilkan karya pembuatan baterai berbahan kentang dan jeruk nipis.
Ketua panitia penyelenggara, Lila Rahmawati, mengatakan, kompetisi karya ilmiah siswa madrasah ini digelar dalam rangka mendorong siswa untuk berpikir kritis dalam melihat permasalahan di lingkungannya sekaligus mencari solusi.
"Penting sekali menumbuhkan minat siswa untuk melakukan penelitian dan riset sejak dini," jujar Lila. (Viva/PendidikanIslam.id)
No comments:
Post a Comment