Malaysia, PendidikanIslam.ID - Baru-baru ini, di Ipoh, Perak-Malaysia digelar pertemuan ke-4 Asian Islamic Universities Association (AIUA). Pertemuan kali ini dalam rangka melihat fenomena peningkatan perilaku radikal dan intoleran dalam kehidupan masyarakat. Seharusnya, perbedaan agama, etnik, kultur dan kepentingan politik dirayakan sebagai berkah dari Tuhan namun justru sebaliknya, kerap menjadi sumber kekisruhan yang mengarah pada konflik. Inilah salah satu ide adanya AIUA dengan portal http://www.aiua.asia ini.
Mewakili dari Indonesia, tepatnya dari delegasi UIN Walisongo Semarang-Rektornya, Muhibbin, memimpin langsung dalam pertemuan ini. Menurutnya peran universitas Islam untuk merawat kemajemukan semakin mendesak dilakukan.
“Perguruan tinggi perlu melakukan berbagai upaya untuk menebarkan perilaku positif terhadap kemajemukan. Usaha ini bisa melalui riset, publikasi ilmiah, seminar dan pelatihan, terutama untuk generasi muda dan mahasiswa,” paparnya sebagaimana dilansir dalam laman suaramerdeka.com
Sementara itu Wakil Rektor I UIN Walisongo, Musahadi, dalam pleno yang membahas Work Plan 2017 Asosiasi Universitas Islam Asia, ia memberikan pemaparan mengenai pengalaman WMC (Walisongo Mediation Center) UIN Walisongo dalam kerja-kerja mendiseminasi perilaku positif terhadap kemajemukan masyarakat untuk mengembangkan harmoni dan perdamaian melalui kegiatan riset, penelitian, training dan pembelajaran serta praktek mediasi konflik.
“Jika dibutuhkan tentu saja kami bersedia untuk memfasilitasi training mediasi dan resolusi konflik secara rutin dan berkelanjutan bagi aggota asosiasi,” terang Musahadi.
Tawaran ini disambut baik dan memperoleh dukungan dari para anggota asosiasi. Sekretaris Jenderal AIUA, Tan Sri Nordin Bin Kardi menyatakan ketertarikannya pada inisiatif UIN Walisongo dan pihaknya akan menindaklanjuti dengan persiapan yang lebih teknis. Tan Sri menggarisbawahi pentingnya usaha-usaha strategis membekali mahasiswa dan generasi muda dengan nilai-nilai kebersamaan, toleransi dan kesiapan menghadapi kemajemukan melalui kerjasama.
Selain Work Plan 2017, pertemuan ke-4 asosiasi yang dituanrumahi oleh USAS (Universitas Sultan Azlan Shah) Perak Darul Ridzuan ini juga menghasilkan dokumen AIUA Quality Assessment and Assessor Guidelines untuk akreditasi Universitas Islam di Asia.
Pertemuan sekaligus meresmikan masuknya beberapa Universitas Islam sebagai anggota baru, seperti UiTM Melaka Malaysia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, IAIN Jambi dan IAIN Bukit Tinggi. Dalam kesempatan yang sama para anggota AIUA dijamu oleh Sultan Perak Malaysia, Duli Yang Teramat Mulia Sultan Dr Nazrin Shah bin Sultan Azlan Muhibbuddin Shah dalam sebuah makan siang yang ramah. (@viva_tnu)
No comments:
Post a Comment