Jakarta, PendidikanIslam.ID – Program Beasiswa Tahfidz al Qur’an (PBTQ) kerjasama antara Direktorat Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) dengan United Islamic Cultural Centre of Indonesia (UICCI) Turki telah mewisuda santrinya untuk angkatan ke-9 sebanyak 173 orang.
Menurut pengelola program PBTQ, Direktur UICCI Indonesia Hakan Soydemir, durasi menghafal Al Quran antar santri beragam, ada yang cukup 5 bulan, 8 bulan, 9 bulan, 1 tahun, 15 bulan, 2 tahun, dan paling lama 3 tahun. Waktu yang terbilang relatif singkat untuk menghafal 29 Juz Al Quran.
"Setiap santri wajib menghafal Al-Quran mulai dari halaman 20 pada setiap juznya. Setelah halaman 20 dari tiap juz tersebut hafal dan dinyatakan lulus, maka santri melanjutkan hafalan pada halaman 18 dari setiap juz pula. Pola ini terus berlanjut hingga santri hafal semua juz," kata salah satu pengajar di Program PBTQ kepada jurnalis kemenag.go.id
Menurut salah satu santri Salsabila Nur Indrastata (17) gadis asal Sidoarjo Jawa Timur ini mengaku kalau metode Turki Usmani membantunya menghafal dengan cepat dan tidak mudah lupa. Salsabila sendiri berhasil menghafal selama 2 tahun 7 bulan.
Hal sama disampaikan Zaqiyah Alison (16) yang berhasil menghafal Al-Quran dalam waktu kurang dari 2 tahun.
Rahmatullah (19), santri asal Sukabumi Jawa Barat ini mampu menghafal 1,3 tahun. Sedang Deden Suhendar (18) hafal dalam waktu 11 bulan. Menurut santri berkacamata asal Bogor ini, metode Turki Usmani sangat cocok dan memudahkannya dalam menghafal, disamping arahan dan lecutan semangat dari ustadz. (@viva_tnu)
No comments:
Post a Comment