Bantul, PendidikanIslam.id – Kegiatan ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) MAN Wonokromo merupakan kegiatan yang diminati siswa, terbukti banyaknya peserta yang mengikuti kegiatan KIR tersebut setiap hari Sabtu siang. Hasil karya nyata dari kegiatan ini adalah dengan diterbitkannya majalah edisi tiap semester yang diberi nama “Aliansi”. Aliansi ini merupakan majalah yang memuat karya siswa, baik anggota KIR maupun siswa lain yang belum termasuk anggota KIR.
Dalam rangka meningkatkan kualitas dalam materi penulisan maupun dalam segi teknis penulisan, MAN Wonokromo menyelenggarakan workshop atau pelatihan jurnalistik bagi anggota KIR dan siswa lain yang berminat. Workshop yang diadakan Sabtu-Minggu (23-24/4) di aula MAN Wonokromo itu menghadirkan nara sumber M. Fauzinuddin Faiz dari Pesantren Ali Maksum Yogyakarta serta diikuti 45 siswa yang terdiri dari anggota KIR dan siswa yang berminat dari kelas X dan XI dengan didampingi pembimbing KIR, Ahmad Lutfian Antoni.
M. Fauzinuddin adalah penulis buku yang berjudul Mbah Kiai Syafaat yang diterbitkan Pustaka Ilmu yang sangat diminati pembaca. Dalam workshop tersebut, Fauzi menguraikan tentang tata cara menulis yang baik dan benar serta memberikan motivasi kepada peserta untuk berani menulis. Dalam kesempatan itu pula Fauzi juga menyampaikan testimoni terhadap kegiatan KIR di MAN Wonokromo, “Satu hal menarik yang saya dapati adalah budaya menulis para pelajar di MAN Wonokromo ini. Majalah Aliansi yang terbit konsisten setiap semester ini adalah salah satu bukti absahnya,” ungkap Fauzi seperti dilansir yogyakarta.kemenag.go.id.
Fauzi menambahkan, setahun yang lalu, dirinya diberi mandat untuk menulis profil Madrasah asuhan M. Nur Kholis Setiawan, Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag RI. Program yang dipimpin oleh Ruchman Basori ini menampilkan ciri khas, maziyah atau core beberapa madrasah di bawah Kemenag RI yang layak untuk dibuat percontohan. Karena domisilinya di Yogyakarta, maka dia kebagian menulis profil madrasah di daerah Yogyakarta. Ada 4 madrasah yang ditulis saat itu, yakni MA Ali Maksum, MA Al-Imdad Bantul, MAN Maguwoharjo dan MTs Lab Yaketunis dengan keunggulannya masing masing.
“Secara jujur saya kecolongan. Masih ada MAN Wonokromo yang memiliki ‘core’ tersendiri, khususnya di bidang kepenulisan dan budaya menulis. Saya rasa ini layak untuk dibuat teladan madrasah lain. Jika saya diberi kesempatan menulis profil madrasah kembali, saya akan mengusulkan MAN Wonokromo untuk saya tulis,” tambah Fauzi.
Kepala MAN Wonokromo, Ali Asmu’i mengungkapkan rasa senangnya atas terselenggaranya workshop jurnalistik ini, dengan wawasan dan ilmu yang disampaikan nara sumber handal diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi siswa untuk lebih berani menulis dan berkarya dalam bidang jurnalistik. “Menulis merupakan kompetensi yang harus dimiliki seseorang, karena dengan menulis menjadikan kita lebih bermanfaat untuk orang lain dan tulisan kita bisa menjadi amal jariyah kita dikemudian hari,” pesan Ali dalam sambutannya.
Sementara itu, pembimbing KIR, Ahmad Lutfian Antoni menyampaikan, workshop ini bertujuan untuk lebih membekali siswa dalam hal teknis penulisan maupun wawasan tentang jurnalistik secara umum. “Siswa siswa peserta KIR memang luar biasa, kemampuan menulis mereka sebenarnya cukup bagus, jadi kami berharap dengan mengikuti workshop ini, kemampuan mereka dalam menulis semakin berkembang dan menghasilkan karya karya yang semakin bagus lagi sesuai dengan teknis penulisan yang baik dan benar,” pungkas Lutfi. (Red: Fathoni)
No comments:
Post a Comment