JAKARTA, PENDIDIKANISLAM.ID - Di hari pertama, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin berkesempatan memberikan taushiyah Ramadhan di Mushola at-Tarbiyah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama, Senin (6/6) siang.
Dalam ceramahnya ini, Menag menekankan bahwa dalam kehidupan, janganlah manusia buru-buru beranjak ketika dalam suatu majelis, meski alasannya ingin mengaji al-Qur`an ataupun berdzikir misalnya. “Dikarenakan bersosialisasi itu adalah bagian dari ibadah,” ujar Menag di depan para pejabat dan pegawai di lingkungan Ditjen Pendis.
Bahkan dalam Islam, lanjut Menteri Agama, fungsi sosial selama diniati sebagai bagian dari ibadah maka esensinya termasuk ajaran agama. Dan hampir semua amaliah ibadah wajib (mahdhoh), dampaknya sosial juga. Sholat misalnya berfungsi sebagai tanha anil fahsyai wal munkar. Esensi sholat itu bukan mendapat pahala banyak dan bisa masuk surga. Sholat yang benar adalah bisa memberikan dampak pada perilaku yang lebih baik.
"Jadi semua ibadah itu mempunyai dampak sosial. Bahkan dzikir (mengingat Tuhan) pastilah ada dampaknya. Dengan mengingat Tuhan maka aspek sosial pun akan sesuai dengan perintah Tuhan," ujar salah satu putra KH Saifuddin Zuhri ini seperti dilansir pendis.kemenag.go.id.
Bulan Ramadhan, ujar alumnus Pesantren Darussalam-Gontor ini menyitir nasihat Gus Mus (KH Mustofa Bisri), adalah bulan Allah yang diberikan sepenuhnya kepada manusia. Oleh karena itu, sudah sepenuhnya segala amaliah di bulan puasa ini harus diberikan kepada Allah.
"Karena seluruh amalan di Bulan Ramadhan sajalah yang pahalanya diketahui oleh Allah, kalau memang orientasi seperti itu. Tidak ada orang yang tahu bahwa kita sedang berpuasa, hanya Allah dan kita lah yang tahu. Berbeda dengan sholat yang gerak-geriknya bisa dilihat oleh semua orang. Oleh karea itu, hanya Allah lah yang memberikan balasan (pahala) amaliah bulan Ramadhan," kata Lukman.
Akhirnya Menag mengajak para jamaah untuk meningkatkan kualitas dalam beramaliah di Bulan Ramadhan. "Semoga tahun ini selalu kondisi sehat sehingga bisa secara optimal menjalankan fungsi kita sebagai hamba Allah yang dimanifestasikan dalam upaya menjalankan fungsi sosial manusia, sebagai pengelola alam ini," terang Menag. (@viva_tnu/dod/fathoni)
No comments:
Post a Comment