Wednesday, May 4, 2016

Agar Nama Abadi, Anak Rohis Musti Jadi Penulis

Yudhistira M Massardi paparkan materi fiksi ilmiah

Jakarta, PendidikanIslam.id

Hari kedua, Selasa (4/5), pelaksanaan kemah Rohis dipenuhi berbagai kegiatan. Antara lain, penyampaian materi kepenulisan. Salah satu narasumber karya fiksi ilmiah dan cerita islami, Yudhistira M Massardi, mengatakan agar nama kita abadi maka jadilah seorang penulis.

“Apakah adik-adik Rohis yang hadir di sini siap jadi penulis,” tanya Yudhistira mengawali presentasinya. Sontak, ratusan peserta Rohis yang duduk lesehan di RW 12 Ibu Fatmawati Buperta Cibubur menjawab dengan semangat. "Siaaaap," jawab ratusan peserta serempak.

“Resepnya satu. Menulis itu tidak sulit. Tetapi tidak pernah menjadi lebih mudah. Satu resep yg bisa dilakukan semua orang agar bisa menjadi penulis, yaitu terus membaca lalu menuliskan hasil bacaannya tersebut,” ujar kakak kandung mantan Jubir Presiden Gus Dur, Adhi M Massardi ini.

Paling tidak, lanjutnya, enam buku dalam enam bulan. Artinya, tiap bulan mengkhatamkan satu buku. “Dan ini harus kontinu. Lalu, hasil bacaan tersebut ditulis ulang. Nah, hasil bacaan ini akan menjadi sebuah tulisan baru yang lebih menarik,” papar wartawan senior yang telah pensiun ini.

Saat ditanya seorang peserta, bagaimana cara mendapatkan inspirasi untuk menulis, Yudhistira menjawab bahwa inspirasi paling mudah didapat dari kehidupan diri penulis. “Tema nulis itu tidak jauh dari kehidupan kita. Cinta, misalnya. Siapapun pasti mengalami yang namanya cinta,” ujarnya disambut riuh peserta.

Menurut Yudhistira, membaca novel tentang cinta menjadi kesukaan para siswa. Saat pernyataan tersebut dilempar ke peserta Rohis, mereka pun membenarkan. Satu per satu lalu mengacungkan jari untuk menyampaikan buku dan novel apa saja yang telah dibaca masing-masing peserta.

Pemaparan materi diselingi tanya jawab berlangsung seru dan menggembirakan. Materi dan praktik menulis karya fiksi ilmiah dijadwalkan hingga menjelang dhuhur. Di tempat terpisah, beberapa materi juga disampaikan. Antara lain, karya jurnalistik, kemasjidan, kepemimpinan, dan public speaking. (Musthofa Asrori)

No comments:

Post a Comment