Thursday, May 5, 2016

Anak Rohis; Pandai Bersosialisasi, Berprestasi apalagi Cuman Bernyanyi

[caption id="attachment_1398" align="aligncenter" width="960"]Perkemahan Rohis 2016, Kreatifitas Amal-anak Rohis Perkemahan Rohis 2016, Asah Kreatifitas Amak-anak Rohis[/caption]

Cibubur, PendidikanIslam.ID – Sebagaimana telah menjadi aturan dalam Perkemahan Rohis di Buperta Cibubur, bahwa seluruh peserta Rohis harus tinggal dalam satu tenda berbarengan dengan peserta dari daerah lain. Hal ini dimaksudkan agar mereka bisa saling mengenal. Dan lebih dari itu, bisa mengetahui karakter dan watak dari berbagai macam suku dan bahasa yang digunakannya.
“Disatukan dalam satu tenda dengan teman-teman dari propinsi lain bukan kemudian kita bersedih namun jutru kita senang dikarenakan bisa bertukar pikiran lintas suku dan pulau. Kami juga tidak pernah berkonflik sebab semuanya bisa diselesaikan dengan memahami watak dan karakter dari kita,” ungkap Ahmad Fauzi murid kelas XI SMK asal Sulawesi Selatan ini.

IMG_20160505_114330Kebersamaan Fauzi dan teman-teman setendanya setidaknya bisa dibuktikan dengan “jadi”nya  yel-yel/lagu tidak berjudul yang akan diperdengarkan dan dilombakan pada malam tabligh akbar menjelang penutupan. Inilah bait lagunya ;

Bait Lagu/Yel-YelKami anak Rohis
Selalu optimis
Kami memang manis
(Reff. 2x)

Kubuka sendok pagi
Rasakan hangatnya mentari
Mulai kulangkahkan kaki
Semangat tinggi di hati
Disekolah berprestasi
Tak lupa untuk mengaji
Sebagai bekal dunia akhirat nanti

 Kami aktifis
Benci anarkhis
Walau kantong tipis
Bukan teroris
Kami anak Rohis.

Guyup-rukunannya para peserta juga dirasakan sejak pertama kali mereka menginjakkan kaki di Buperta Cibubur.

“Begitu sudah beres administras,i para peserta Kemah Rohis tanpa canggung langsung berbaur dengan teman-temannya, bahu-membahu menata perbekalan yang telah disiapkan dari daerah asal. Bahkan sampai sekarang pun mereka saling menjaga satu sama lain. Tidak ada barang yang hilang baik Handphone, dompet maupun uang. Sungguh mereka benar-benar dapat dijadikan pioner sebagai duta Rohis di daerah asalnya,” kata Abbas, guru SMK 2 Semarang yang memonitoring tiap-tiap kontingen khususnya dari Jawa Tengah di setiap tenda. (@viva_tnu)

No comments:

Post a Comment